Bergegas dan Berkemas



Surabaya, Maret 2019

Konon katanya, masing masing manusia di bumi ini dipertemukan oleh yang namanya takdir. Beberapa manusia mempercayai bahwa masing masing dari mereka dipertemukan bukan hanya karena suatu“kebetulan”.

Konon katanya, masing masing manusia di bumi ini tinggal dan sibuk membangun rumah dalam masing masing tahapan hidupnya. Beberapa manusia mempercayai bahwa masing masing dari mereka sibuk membangun rumah ketika SMA (misalnya), beradaptasi mengenal tetangga baru. Kemudian beranjak dan membangun rumah serta mengenal tetangga baru (kembali) ketika kuliah, bekerja dan begitu seterusnya.

Kemarin, kita sibuk mengantarkan beberapa dari kita untuk menuju tahapan baru dalam hidupnya.

Beberapa kepala manusia kemudian sibuk bergegas dan berkemas. Beberapa dari kita sibuk berkemas dan memandang betapa banyaknya tugas tugas yang kita simpan untuk akhirnya (terpaksa) di buang. Beberapa dari kita bergegas menuju ke tempat perantauan yang baru atau sekedar pulang ke rumah.

Beberapa kepala manusia kemudian sibuk bergegas dan berkemas. Beberapa dari kita sibuk berkemas dan memandang betapa banyaknya tugas tugas yang belum kita selesaikan untuk pergi dari sini. Beberapa dari kita bergegas menata langkah langkah untuk menyelesaikan deadline pekerjaan yang menumpuk.

Beberapa kepala manusia kemudian pulang sembari berfikir tentang apa yang sebenarnya mereka rayakan. Kelulusan, perjalanan baru atau sebenarnya ratusan kepala kemarin sedang merayakan apa yang biasa kita sebut dengan perpisahan.

“kamu sadar gak sih ris? Kalau sebenernya kita lulus tuh pisah. Aku ketemu kamu hari ini karna kamu dateng kesini. Tapi setelah habis ini aku balik ke kos, aku gatau kapan bisa bener bener ketemu lagi”. -yang kemudian di iya in sama Aris.

Iya, ini tuh wisuda bukan ditinggal pergi jauh. Tapi ngeliat Echa udah pergi ke tempat perantauan baru berarti engga lagi bisa ngeliat echa diem diem make up dibawah meja kayak setiap kelas dulu. Ngeliat comedian favorit Aswin Adam pakai toga berarti engga tiap hari bisa ngeliat mereka ketawa gajelas kayak dulu. Tau Yolanda mau pindah kos mengingatkan kalau dulu kita sering janjian berangkat bareng karna barang bawaan yang banyak. Engga bisa lagi “put maem bareng yuk” setiap saat sama Putri. atau sekedar percakapan kecil semacam“berangkat bareng siapa?” ”gamau ke kantin?” “eh sampe mana ngerjainnya?” “udah dateng belum dosennya?” “semangato yaa” dan beberapa kebiasaan lain yang kalau dijabarin semua takut mewek.

Iya, ini tuh wisuda bukan ditinggal pergi jauh (lagian masih banyak temen temen lain). Tapi baru ngerasa aja kalau ternyata aku belum berkenalan jauh atau sudah kenal jauh sama tetangga rumah waktu kuliah. Tiba tiba udah punya jalan cerita yang beda, dan mungkin engga bisa ketemu sesering dulu dan ngeliat kebiasaan yang mereka lakuin (terutama yang udah pindah kota). anak gembeng sejenis aku sama Wanda pasti paham perasaan ini huhu.

Sebelum mengucapkan selamat dan semoga. aku mau berterimakasih banyak buat semua kenangan yang ngebuat rumahku waktu kuliah ini lebih berwarna ehe !!! Tapi semoga kita sama sama meninggalkan kesan yang baik, ya!

Selamat lepas landas, teman teman. Selamat menjadi manusia biasa (kembali) dan sampai jumpa di persimpangan jalan berikutnya! Barangkali wisuda adalah prosesi perayaan kelulusan. Tapi semoga, kita semua disini yang sedang terbagi menjadi banyak kloter untuk lepas landas, engga pernah lupa untuk menghargai proses dan usaha kita masing masing !!!

Ps : emang sebelum wisuda bukan manusia biasa fil? Bukan, dong. Mahasiswa punya privilege Maha sebelum kata siswa.



Di sudut kamar,

Yang kemarin sibuk motoin
sampe lupa banget minta foto
sama masing masing wisudawan 😊,
Fildzah

Komentar

Posting Komentar